Spoiler for 1. Elang Hitam (Ictinaetus malayensis/Indiana Black Eagle):
Burung
berukuran sedang (70cm), namun tampak besar ketika terbang. Cukup
dominan dalam hal bertarung sehingga memiliki survival rate yang cukup
tinggi. Tersebar di ketinggian 300-2000mdpl. Cukup umum dijumpai di
hutan primer hingga perkebunan, terkadang suka nyelonong masuk ke desa
pinggir hutan. Sesuai namanya, elang ini berwarna hitam kelam kecuali
pada individu muda yang memiliki corak menyerupai Elang Brontok.

Quote:
Spoiler for 2. Elang-ular Bido (Spilornis cheela/Crested Sherpent-eagle):
Burung
berukuran sedang (50-60cm), berisik dan sangat mudah dijumpai di semua
ketinggian. Jenis burung yang adaptif, bisa ditemui di berbagai macam
habitat mulai dari hutan primer, hutan skunder, perkebunan, hutan
pantai, savanna dan terkadang sampai di perkampungan penduduk. Walaupun
namanya Elang-ular, tapi tidak selalu memakan ular.

Quote:
Spoiler for 3. Elang Jawa (Spizaetus bartelsii/Javan Hawk-eagle):
Burung berukuran sedang (60cm), sangat terkenal akan kelangkaannya. Pada masa orde baru dijadikan sebagai lambang negara Indonesia.
Terlihat tampan dan gagah namun sebenarnya pengecut dan sangat mudah
dikalahkan oleh elang jenis lain. Menempati hutan primer dan hutan
skunder paa ketinggian 300mdpl. Sesuai namanya, endemik di Jawa.
Banyak
orang mengira bahwa burung Garuda adalah spesies burung tersendiri.
Sebenarnya, Elang jawa adalah si garuda itu sendiri. Dengan kata lain,
Garuda, lambang negara yang kita bangga-banggakan selama ini adalah
sejenis Elang bernama Elang jawa.

Quote:
Spoiler for 4. Elang Brontok (Spizaetus cirrhatus/Changeable Hawk-eagle):
Burung
berukurans edang (60cm), sangat mirip dengan Elang jawa. Sesuai
namanya, memilki dua fase yakni fase gelap dan fase terang. Lebih
tersebar luas dari saudaranya dan menempati habitat yang lebih
beraneka-ragam. Memilki banyak ras dan banyak bentuk, ada yang
berjambul, ada yang tidak.

Quote:
Spoiler for 5. Elang-laut Perut-putih (Halieestus leucogaster/White-bellied sea Eagle):
Elang
yang sangat spektakuler, berukuran sangat besar (70-85 cm). Dengan
ukurannya bisa dibilang sebagai raja lautan. Tersebar di pesisir pantai
dan terkadang masuk ke hutan dataran rendah. Ada catatan hidup di
dataran tinggi.

Quote:
Spoiler for 6. Elang Tiram (Pandion halieestus/Osprey):
Burung
berukuran sedang (60cm). Tidak termasuk dalam family acciptridae, tapi
dipisahkan dalam family tersendiri yaitu Pandinidae. Sayangnya dalam
Bahasa Indonesia namanya tetap disebut โElangโ. Tersebar di pesisir
pantai.

Quote:
Spoiler for 7. Elang-ular Jari-pendek (Circaetus gallicus/Short-toed Snake-eagle):
Berukuran
besar (65 cm), kekar dan pucat. Dalam Buku โPanduan Lapangan: Burung di
Sumatra, Kalimantan, Jawa dan Baliโ oleh McKinnon dijelaskan burung ini
adalah pengunjung musim dingin yang langka, sangat jarang terlihat.
Pertemuan terbanyak ada di TN. Baluran di Situbondo, Jawa Timur.
Quote:
Spoiler for 8. Elang Tikus (Elanus caeraleus/Black-winged Kite) :
Berukuran
sedang (30-45cm) dengan cara terbang yang unik. Sekilas mirip dengan
alap-alap, namun sayapnya lebih membulatd an warna matanya yang terang.
Tersebar di dataran rendah dan perbukitan hingga ketinggian 2000mdpl.
Termasuk dalam golongan โkiteโ yang berarti suka melakukan terbang
hovering yang jarang bisa dilakukan oleh jenis lainnya.
Quote:
Spoiler for 9.Elang Bondol (Haliastur indus/Brahminy Kite):
Berukuran
sedang (45cm). Cukup terkenals ebagai maskot kota Jakarta, walaupun
populasinya sangat mengenaskan di kotanya. Anda bisa mengenalinya dengan
melihat logo busway. Sekilas mirip dengan Elang Botak dari Amerika,
tapi ukurannya jelas jauh lebih kecil. Termasuk dalam golongan โKiteโ
yang berarti memilki keahlian terbang hovering yang jarang dimilki jenis
lainnya.
Quote:
Spoiler for 10. Elang-alap Cina (Accipiter soloensis/Chinese Goshawk):
Burung
pemangsa ukuran sedang (33cm) dan merupakan pengunjung tetap di pulau
jawa. Cukup sering berkumpul bersama Elang-alap Jepang pada saat
migrasi. Cukup mudah dibedakan dari saudaranya.
Quote:
Spoiler for 11. Elang-alap Jepang (Accipiter gularis/Japanese Sparrowhawk):
Raptor
migrant dari belahan Bumi utara, bertamu ke Indonesia bulan
September-Desember. Burung yang cukup atraktif, lebih gesit dan lebih
lincah dari 2 saudara kembarnya Elang-alap besra dan Elang-alap Jambul.
Ukurannya juga paling kecil (27 cm) dibandingkan 2 saudaranya. Sering
juga disebut Elang-alap Nippon.
Quote:
Spoiler for 12. Elang-alap Besra (Accipiter virgatus/Besra) :
Burung
berukuran sedang, sangat mirip dengan Elang-alap Jepang kecuali
ukurannya yang lebih besar. Berbeda dengan saudaranya, Elang-alap Besra
adalah reptor penetap yang jarang dijumpai di Pulau Jawa.
Quote:
Spoiler for 13. Elang-alap Jambul (Accipiter trivirgatus/Crested Goshawk):
Burung
ketiga yang kembar dengan Elang-alap Besra dan Elang-alap Jepang.
Ukurannya paling besar diantara 2 saudaranya (40cm), selain itu dia juga
berjambul yang terlihat ketika bertengger.
Quote:
Spoiler for 14. Elang-ikan Kepala Abu (Ichthyophaga ichthyaetus/Grey-headed Fish Eagle):
Berukuran
besar (70 cm), jarang terlihat. Di Jawa hanya tersebar di kawasan Jawa
Barat, pernah tercatat di Jawa Timur tapi belum ada catatan baru..
Quote:
Spoiler for 15. Elang Perut-karat (Hieraaetus kienerii/ Rufous-bellied Eagle):
Berukuran
agak kecil, tersebar di hutan pegunungan. Jarang terlihat di Pulau
Jawa, namun penghuni tetap sampai ketinggian 1500 mdpl.Berwarna coklat
kemerahan, hitam, dan putih, dengan jambul pendek.
http://www.kaskus.co.id/thread/539acf9650741028388b4643|
digali.blogspot.com