"Hal itu dilihat dari kultur masyarakat di Jawa Timur yang mayoritas warga Nahdliyin karena, secara pribadi, pasangan Prabowo-Hatta didukung oleh Mahfud MD, Rhoma Irama, KH Said Aqil Siroj (Ketua Umum PBNU), dan dikabarkan juga KH Hasyim Muzadi sudah mendukung Prabowo-Hatta," kata Bambang.
Hal itu tak hanya terkait dukungan pasif dari para tokoh NU tersebut, tetapi dilakukan dengan turun langsung menemui para kiai NU.
"Mahfud sudah keliling menemui para kiai di Jatim. Dari itu, warga Nahdliyin akan 70 persen di Prabowo-Hatta," kata dia.
Dosen pascasarjana ilmu politik dan ilmu komunikasi itu memandang, di mata para Nahdliyin, pilpres berbeda dengan pileg. "Pada pileg, sosok yang dipilih akan lebih pada ideologi, sosoknya, programnya, partai yang mengusungnya. Soal sosok presiden, warga Nahdliyin akan ikut pada kiai," kata dia.
Sosok Mahfud MD dikenal bukan hanya karena tokoh NU, melainkan juga
karena sosok individunya memiliki pengaruh luar biasa di Jawa Timur.
"Terutama di wilayah Madura. Saya yakin, warga Madura akan ikut Mahfud
MD dan Rhoma Irama," kata Bambang.
Bambang juga menilai, jika diadu dengan kekuatan Mahfud MD, KH Said Aqil
Siroj, Rhoma Irama, dan KH Hasyim Muzadi, warga Nahdliyin tak akan ikut
PKB mendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Pengaruh Khofifah Indar Parawansa yang menjadi juru bicara pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla akan berpengaruh di tingkat Muslimat, tetapi tidak signifikan. "Berbeda saat mendukung dia di calon gubernur Jatim," ujarnya.
Mengenai sosok Jusuf Kalla di mata warga Nahdliyin Jawa Timur, Bambang juga menilainya tak terlalu signifikan. "Malah kalau dengan Jokowi. JK hanya besar suaranya di Makassar. Walau dia dari NU, di Jatim, masih kalah ke Mahfud MD," katanya.
Bambang menambahkan, Mahfud MD memilih ke Prabowo-Hatta karena keputusan PKB yang dinilai kurang mengakomodasi aspirasi dan masukan para kiai NU, yang banyak mendukung PKB saat pileg.
"Koalisi PKB ke PDI-P itu saya lihat bukan keputusan sistemik, melainkan hanya keputusan elite di PKB. Karenanya, PKB tak bisa membawa Mahfud MD mendukung Jokowi-JK. Sangat merugikan PDI-P," ungkap Bambang.
http://www.kaskus.co.id/thread/537c6582a907e70d5f8b4584/quotmahfud-effectquot-70-persen-suara-warga-nu-mengalir-ke-prabowo/| digali.blogspot.com
Pengaruh Khofifah Indar Parawansa yang menjadi juru bicara pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla akan berpengaruh di tingkat Muslimat, tetapi tidak signifikan. "Berbeda saat mendukung dia di calon gubernur Jatim," ujarnya.
Mengenai sosok Jusuf Kalla di mata warga Nahdliyin Jawa Timur, Bambang juga menilainya tak terlalu signifikan. "Malah kalau dengan Jokowi. JK hanya besar suaranya di Makassar. Walau dia dari NU, di Jatim, masih kalah ke Mahfud MD," katanya.
Bambang menambahkan, Mahfud MD memilih ke Prabowo-Hatta karena keputusan PKB yang dinilai kurang mengakomodasi aspirasi dan masukan para kiai NU, yang banyak mendukung PKB saat pileg.
"Koalisi PKB ke PDI-P itu saya lihat bukan keputusan sistemik, melainkan hanya keputusan elite di PKB. Karenanya, PKB tak bisa membawa Mahfud MD mendukung Jokowi-JK. Sangat merugikan PDI-P," ungkap Bambang.
http://www.kaskus.co.id/thread/537c6582a907e70d5f8b4584/quotmahfud-effectquot-70-persen-suara-warga-nu-mengalir-ke-prabowo/| digali.blogspot.com