"Ada kemungkinan besar bahwa pesawat kini berada di bagian paling dasar Samudera Hindia," kata seorang pejabat Amerika Serikat kepada CNN, seperti dilansir News.com.au, Jumat (14/3/2014).
Sebelumnya, sumber pejabat AS juga mengungkapkan bahwa pesawat sempat mengirimkan sejumlah 'ping' kepada satelit setelah pesawat dinyatakan hilang kontak dengan menara pengawas udara, ATC Malaysia.
Sejumlah 'ping' ini berasal dari sistem data layanan pesawat yang juga disebut sinyal ACARS. Logika awamnya mirip seperti ketika telepon genggam kita mengirimkan 'ping' kepada satelit, meskipun dalam keadaan tidak dinyalakan.
"Itu
seperti ketika telepon genggam Anda dalam keadaan mati tapi masih
mengirimkan sedikit pesan 'Saya di sini' kepada jaringan telepon
genggam. Itulah caranya bagaimana mereka bisa mencari posisi Anda
meskipun Anda tidak melakukan panggilan karena telepon tersebut setiap
kali sering mengirimkan 'bip' kecil. Semacam itulah yang terjadi (pada
MAS MH370)," jelas sumber tersebut.
Menurut media AS, Wall Street Journal, 'ping' yang dikirimkan MAS MH370 ini memberitahukan lokasi, kecepatan dan ketinggian pesawat setidaknya 5 jam terakhir setelah pesawat tidak terdeteksi radar. 'Ping' tercatat dikirimkan beberapa kali kepada satelit yang dioperasikan perusahaan telekomunikasi Inggris, Immarsat.
'Ping' terakhir dikirimkan ketika pesawat MAS MH370 berada pada ketinggian 35 ribu kaki di atas permukaan air. Namun sayangnya, pejabat AS enggan mengungkapkan lokasi terakhir yang dikirimkan MAS MH370 melalui 'ping' tersebut. Penyebab berhentinya pengiriman transmisi tersebut masih belum diketahui pasti.
Sementara itu, media pemerintah China, Xinhua melaporkan terdeteksinya getaran seperti gempa bumi di perairan antara Malaysia dan Vietnam pada hari hilangnya pesawat MAS pada Sabtu, 8 Maret sekitar pukul 02.55 waktu setempat.
"Peristiwa di dasar laut itu bisa disebabkan oleh pesawat yang mungkin jatuh ke laut," ujar kelompok riset dan seismologi China kepada Xinhua. Disebutkan kelompok itu, kuatnya getaran menunjukkan bahwa sesuatu yang sangat besar jatuh menghujam ke laut.
sumber | digali.blogspot.com
Menurut media AS, Wall Street Journal, 'ping' yang dikirimkan MAS MH370 ini memberitahukan lokasi, kecepatan dan ketinggian pesawat setidaknya 5 jam terakhir setelah pesawat tidak terdeteksi radar. 'Ping' tercatat dikirimkan beberapa kali kepada satelit yang dioperasikan perusahaan telekomunikasi Inggris, Immarsat.
'Ping' terakhir dikirimkan ketika pesawat MAS MH370 berada pada ketinggian 35 ribu kaki di atas permukaan air. Namun sayangnya, pejabat AS enggan mengungkapkan lokasi terakhir yang dikirimkan MAS MH370 melalui 'ping' tersebut. Penyebab berhentinya pengiriman transmisi tersebut masih belum diketahui pasti.
Sementara itu, media pemerintah China, Xinhua melaporkan terdeteksinya getaran seperti gempa bumi di perairan antara Malaysia dan Vietnam pada hari hilangnya pesawat MAS pada Sabtu, 8 Maret sekitar pukul 02.55 waktu setempat.
"Peristiwa di dasar laut itu bisa disebabkan oleh pesawat yang mungkin jatuh ke laut," ujar kelompok riset dan seismologi China kepada Xinhua. Disebutkan kelompok itu, kuatnya getaran menunjukkan bahwa sesuatu yang sangat besar jatuh menghujam ke laut.
sumber | digali.blogspot.com
No comments:
Post a Comment