Kisah Cincin penanda Kepergian Penumpang Malaysia Airlines

icon18_edit_allbkg

Kisah penumpang menjadi korban di pesawat Malaysia Airlines MH370 hingga kini masih hilang menjadi sangat mengharukan. Tak satu pun menyangka, orang-orang mereka kasihi harus pergi dengan cara tak diinginkan. Lenyap.

Paul Weeks hari itu hendak terbang ke Kota Mongolia, China. Lelaki Australia ini hendak bekerja di sana. Sebelum lepas landas Weeks menanggalkan cincin kawin dan jam dikenakan lalu memberikannya pada sang istri Danica, seperti dilansir situs nydailynews.com (12/3).

"Jika sesuatu terjadi padaku, berikan cincin ini pada anak pertama kita dan jamnya untuk si bungsu," ujar Weeks saat itu.

Danica menggambarkan, sebelum suaminya ikut menjadi korban hilang Malaysia Airlines, dia memberikan saat-saat terindah dan seolah tahu ini momen terakhir dengan keluarga.

"Dia memelukku dan mengatakan mencintai aku serta anak-anak. Oh, Tuhan, aku menyayanginya. Semoga dia dan yang lain segera ditemukan," Danica berkata sambil menangis. Dadanya naik turun lantaran sesak menahan kerinduan pada sang suami.

Danica selalu membayangkan Weeks datang dan masuk lewat pintu depan. Dia mengatakan sampai berhalusinasi jika suaminya ada di sekitarnya.
Ibu dari Lincoln (3) dan Jack (11 bulan) ini tak putus harapan akan ditemukannya Malaysia Airlines berikut sang suami meski ia paham kemungkinan itu tipis.

"Aku berharap pesawat itu mendarat di sebuah tempat dan suami saya sedang menyeruput kopi. Semoga," Danica mengucapkan.

[din]



kisah-cincin-penanda-kepergian





No comments:

Post a Comment



backtotop