Para kerabat serta teman remaja Iran yang menggunakan paspor curian di pesawat Malaysia Airlines MH 370 mendoakan yang terbaik untuk keselamatannya. Pouria Nourmohammadi berencana untuk menemui sang Ibu yang saat ini berada di Jerman. "I'm Safe" menjadi status terakhir yang diposting remaja 19 tahun tersebut di jejaring sosial Facebook.
Seperti dilansir Time, Rabu (12/3/2014), status terakhir yang diunggah Nourmohammadi menyebutkan bahwa dirinya merasa senang. Perjalanan panjang yang dia lakukan akan membawanya ke Jerman menemui sang Ibunda untuk memulai hidup baru di sana.
Namun sayang, perjalanan tersebut harus berakhir tragis. Pesawat yang ditumpanginya, Malaysia Airlines MH 370, menghilang dalam perjalanan dari Kuala Lumpur menuju Beijing yang membawa 239 penumpang. 5 hari telah berlalu, namun belum ditemukan tanda-tanda keberadaan Boeing 777-200 tersebut walaupun pencarian intensif masih terus dilakukan.
Sebelum terbang, Nourmohammadi dalam akun Facebook-nya mengatakan bahwa dirinya akan melakukan perjalanan yang sangat jauh untuk merubah hidupnya. Dalam postingannya, dia menulis "Karena beberapa alasan, akun ini akan saya matikan. Tolong maafkan saya apabila pernah melakukan hal yang buruk, karena..." tulisan tersebut diposting pada 24 Februari.
Tak lama setelah menulis permintaan maafnya, remaja itu memposting foto dirinya yang berada di Malaysia dengan Menara Petronas sebagai latar belakang foto. Gambar tersebut menyadarkan teman-temannya bahwa Nourmohammadi telah meninggalkan Iran.
"Jadi kamu telah pergi?" tulis seorang teman pada 4 Maret. "Apakah kamu akan kembali?"
“Tidak,” balas Nourmohammadi.
Penemuan dua warga negara Iran yang bepergian menggunakan paspor curian di maskapai Malaysia Airlines menambah kecurigaan pihak berwenang terhadap pembajakan oleh teroris. Namun, Sekjen Interpol Ronald Noble dalam konferensi pers nya telah mengkonfirmasi bahwa Nourmohammadi (19) dan Seyed Hamid Reza Delavar (29) 'kemungkinan bukan teroris'.
Kepala Polisi Malaysia Khalid Abu Bakar pada Selasa (11/3) telah bertemu dengan ibu Nourmohammadi di Frankfurt dan dia percaya remaja tersebut berusaha pergi ke Eropa sebagai pencari suaka. Karena keadaan ekonomi dan tekanan kondisi keluarganya membuat pemuda itu memilih untuk melakukan perjalanan beresiko.
Nourmohammadi meninggalkan Iran memakai paspor resminya. Namun dia menggunakan paspor Austria curian ketika tiba di Kuala Lumpur
No comments:
Post a Comment