Andi Onny Tenri Gappa, bankir di salah satu bank swasta di Makassar ini tak pernah menyangka sebelumnya mampu melakukan solo touring berkeliling Amerika Serikat, dengan menggunakan motor BMW R50/2 klasik tahun perakitan 1964 dari New Hamspire hingga ke Los Angeles.
Awalnya, Onny yang menjabat Kepala Cabang Bank Panin Makassar ini, hanya berniat membeli motor bekas BMW R50/2 hasil rekondisi yang dijual di showroom Max BMW di New Hamspire, AS.
Namun, Onny yang ketika itu sedang liburan bersama keluarganya di New York, Agustus 2013 lalu, ingin menghadiri perayaan 110 tahun Harley Davidson di Milwaukee, tiba-tiba saja muncul idenya untuk menjajal motor BMW klasik-nya yang ia beli dengan harga USD 18.000.
Sebelumnya, motor BMW R50/2 bermesin boxer 500 cc, berwarna hitam ini hanya ingin dikirim ke Indonesia.
"Kalau disuruh mengulang solo riding ini mungkin saya tidak akan sanggup lagi, tidak masuk di akal sehat saya, bukan jarak tapi kendala cuacanya, sebab ketika itu cuacanya sangat ekstrim, panasnya luar biasa, sekitar 42 sampai 45 derajat, saya tidak siap sebenarnya, kayak menyabung nyawa saja, tapi motor BMW R50 ini tangguh, tidak pernah mogok selama touring, hanya sekali nambah 1 liter oli di daerah Toledo," ujar Onny kepada detikOto.
Onny yang hobby touring dengan sepeda motor sejak muda ini memulai start dari New Hamspire, lalu ke Ohio, Toledo, Chicago, Milwaukee, Iowa, Colorado, Grand Junction, Las Vegas, California dan Los Angeles.
Di Los Angeles, pria berusia 58 tahun ini sempat bertemu dengan beberapa anggota komunitas Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) cabang Amerika Serikat dan melakukan touring bersama sampai ke San Fransisco dan Tijuana, daerah perbatasan AS-Meksiko.
Setelah itu Onny kemudian kembali ke Los Angeles untuk mengapalkan motor yang diberi nama Ilabolong Daeng Materru yang diambil dari bahasa bugis yang berarti 'Si Hitam yang Berani' ke Indonesia, di pelabuhan Long Beach.
Total, Onny yang hanya mengandalkan GPS untuk menuntun perjalanannya ini menempuh sekitar 8.500 kilometer dalam perjalanan yang dia lakukan pada akhir tahun lalu tersebut.
"Di Amerika, saya bertemu beberapa warga Indonesia, saya juga sempat menginap di rumah warga Makassar yang juga kawan saya di Youngstown, Ohio, kalau malam saya singgah dan menginap di motel, rata-rata 2 jam harus singgah di pom bensin untuk isi bensin, kalau kecepatan rata-rata 125-135 kilometer/jam," tambah Onny.
Tahun 2012 sebelumnya, Onny juga pernah melakukan touring keliling Eropa, hanya saja ketika ia bersama 10 kawannya, dari Jerman, Austria, Italia dan Swiss.
Di Indonesia sendiri, Onny juga beberapa kali melakukan Solo Riding dari Makassar-Manado dengan menggunakan Harley Davidson WL tahun 1947 dan touring Kuta-Jakarta dengan Harley Davidson WL tahun 1952.
Harley Davidson WL tahun 1952 ini merupakan warisan dari ayah mertuanya, (alm) Mayor Jenderal Andi Matalatta, ayah penyanyi kondang (alm.) Andi Meriem Matalatta.
Bagi Onny, bertualang dengan menggunakan sepeda motor memberi kepuasan dan tantangan tersendiri baginya. Ia selalu menjunjung tinggi prinsip falsafah Pelaut Bugis leluhurnya: Ulebbirenngi Tellennge; Natowalie;, yang artinya Aku Lebih Memilih Tenggelam daripada Kembali ke Daratan.
No comments:
Post a Comment