Setelah dirawat selama 17 hari di rumah sakit Tokyo, petinju asal Jepang, Tesshin Okada, akhirnya mengembuskan nafas terakhir pada Senin 6 Januari 2014. Okada meninggal dunia setelah kalah KO (knock out) dalam debut pertarungan profesionalnya di ring tinju.
Kabar itu disampaikan Komisi Tinju Jepang yang begitu terpukul dengan adanya insiden ini. Sebab, kejadian yang mengakibatkan meninggalnya seorang petinju bukanlah yang pertama kali di Jepang.
Seperti dilansir Japan Today, Okada kehilangan kesadaran setelah melakoni ronde 4 pertarungannya di kelas terbang super. Dia berhadapan dengan petinju yang juga berstatus sebagai debutan, namun Komisi Tinju Jepang tidak menyebutkan namanya.
Ketika tidak sadarkan diri, Okada langsung dibawa ke rumah sakit dengan ambulan dan menjalani kraniotomi atau pembedahan di tulang kepalanya. Setelah didiagnosa, petinju yang baru berusia 21 tahun itu menderita hematoma subdural akut atau penimbunan darah di rongga subdural tulang kepala.
Dia menjadi petinju Jepang ke-38 yang meninggal dunia setelah kecelakaan dalam sebuah pertarungan. Pertama kali kasus meninggalnya seorang petinju di Jepang terjadi pada tahun 1952. (one)