Suntikan vaksin semestinya membantu meningkatkan kekebalan tubuh terhadap virus. Namun kenyataannya, kehidupan Chloe Glasson berubah menjadi mimpi buruk setelah disuntik vaksin flu babi.
Hanya empat bulan setelah diberi suntikan Pandemrix yang diklaim sebagai peningkat kekebalan terhadap virus flu babi, siswi 15 tahun tersebut justru mengalami gangguan tidur narkolepsi.
Tanpa tanda-tanda apapun, Glasson akan langsung tertidur hingga 30 kali sehari. Dia juga tak dapat menahan kantuk dan bisa ambruk dimana pun dan kapan pun.
Gangguan tidur ini membuatnya hidup dalam bahaya. Karena Glasson tidak dapat menghindar di mana dia akan tidur, bahkan saat berada di lingkungan sekolah.
Saat berangkat sendirian ke rumah neneknya, Chloe sempat 'menghilang' selama dua jam karena tertidur. Meski akhirnya tiba dengan selamat, keluarganya ketakutan dan sempat menghubungi polisi.
Glasson kini berharap pengobatan perintis di Royal Hospital for Sick Children, Edinburg membantunya membentuk pola tidur yang lebih normal. Seperti dimuat dalam Foxnews, Glasson menjalani pengobatan sodium oxybate senilai US$ 23.000 setara Rp282 juta per tahun. (umi)