Dalam klarifikasinya, dokter spesialis kandungan dan kebidanan itu membantah penanganan pasien yang tak profesional.
"Saya perlu mengetahui apa yang terjadi pada pasien agar tak salah memberikan terapi dan tindakan," kata dia di ruang MCU, lantai 4 RS Husada, Mangga Besar, Jakarta Pusat, Sabtu 23 November 2013.
Pada kesempatan itu juga, Fransiska membeberkan kronologi penganiayaan yang menimpa dirinya. Senin 18 November 2013, saat itu seorang pasein perempuan berusia 18 tahun ditemani pria umur kira-kira 50 tahun datang ke ruang prakteknya.
Pasien perempuan itu mengeluhkan sesuatu. Setelah diperiksa, Fransiska menjelaskan agar dia ke laboratorium. "Saat itu pendamping pasien menanyakan apakah ini gawat?, lalu saya jelaskan untuk mengetahui lebih lengkap penyakit itu, pasien harus cek ke laboratorium," ucap Fransiska.
Fransiksa menuturkan, saat kondisi itu pendamping pasien terus bertanya, "sudah berapa tahun sih jadi dokter, ini gawat tidak?. Lalu saya menjawab, hasil laboratorium cepat hanya 30 menit saja," kata dia.
Fransiska mengecek hasil laboratorium. Ia meminta suster ke bagian laboratorium untuk menanyaka hasil pemeriksaan laboratorium.
Kemudian
pasien dan pendamping ke ruangan Fransiska untuk menyerahkan hasil lab
tersebut. Setelah dijelaskan hasil laboratorium, pendamping kemudian
mempertayakan kenapa hal itu bisa terjadi?. Disitulah, lanjut
Fransiska, pendamping mula naik pitam dengan mengeluarkan kata kasar.
"Dokter kurang ajar, anji**," semprot pendamping.
Melihat reaksi itu, Fransiska langsung mengeluarkan handphone untuk merekam komplain pendamping. Disaat itu pula Fransiska menanyakan hubungan pendamping dengan pasien. "Dia malah menjawab itu buka urusan saya. Lalu kopi disiramkan ke saya, kopi mengenai wajah, rambut dan jas saya, meja dan meciprat ke mana-mana," ujar Fransiska.
Saat ia menanyakan kenapa ia disiram, pelaku malah berjalan ke luar dan mengancam. "Saya lalu menarik lengan bajunya. Seketika pelaku memukuli saya berkali-kali," kata dia.
Suster yang melihat Fransiska tengah dipukuli langsung memanggil keamanan rumah sakit. Pelaku kemudian diamankan. (adi)

sumber | wowunic.blogspot.com | http://metro.news.viva.co.id/news/read/460871-dokter-rs-husada-bantah-bbm-an-saat-periksa-pasien
Melihat reaksi itu, Fransiska langsung mengeluarkan handphone untuk merekam komplain pendamping. Disaat itu pula Fransiska menanyakan hubungan pendamping dengan pasien. "Dia malah menjawab itu buka urusan saya. Lalu kopi disiramkan ke saya, kopi mengenai wajah, rambut dan jas saya, meja dan meciprat ke mana-mana," ujar Fransiska.
Saat ia menanyakan kenapa ia disiram, pelaku malah berjalan ke luar dan mengancam. "Saya lalu menarik lengan bajunya. Seketika pelaku memukuli saya berkali-kali," kata dia.
Suster yang melihat Fransiska tengah dipukuli langsung memanggil keamanan rumah sakit. Pelaku kemudian diamankan. (adi)
sumber | wowunic.blogspot.com | http://metro.news.viva.co.id/news/read/460871-dokter-rs-husada-bantah-bbm-an-saat-periksa-pasien