Dilansir Prevention, Kamis (10/10/2013), sebuah studi mengungkapkan bahwa membaca sastra fiksi dapat membuat seseorang lebih mampu menyimpulkan pikiran dan perasaan orang lain lebih baik, yang disebut juga sebagai 'teori pikiran'.
David Kidd, seorang kandidat PhD di New School for Social Research, New York, menyatakan bahwa setelah tertarik mempelajari literatur dari perspektif psikologis, ia meyakini bahwa sastra fiksi memberikan efek teori pikiran lebih baik dibandingkan jenis bacaan lainnya.
Terlepas dari seberapa sering atau sedikit orang membaca secara teratur, mereka yang membaca sastra fiksi lebih mampu mengukur emosi orang lain dibandingkan dengan mereka yang membaca bacaan dengan jenis lain.
"Saya terkejut melihat konsistensi hasil ini. Beberapa orang berpendapat bahwa sastra fiksi tidak dapat dibaca oleh semua orang. Namun dari segi teori pikiran, siapa saja yang bisa membaca dapat memilih sastra fiksi dan merasakan efek ini," ungkap Kidd.
sumber | wowunic.blogspot.com | http://health.detik.com/read/2013/10/10/100139/2383176/763/hobi-membaca-novel-sastra-fiksi-bisa-pertajam-pikiran-seseorang-lho?l992205755