Reaksi alergi yang ditimbulkan Marlene sangat parah hingga dokter harus meresepkan penisilin dan butuh waktu enam bulan bagi Marlene agar kulitnya bisa benar-benar pulih. Awalnya, wanita berusia 66 tahun itu menggunakan tiga jenis krim anti-kerut merek ternama ketika ia pergi ke apotek.
"Aku melihat produk itu terjangkau dan mencobanya. Tapi itu kesalahan terbesar yang mengerikan. Dua hari setelah menggunakannya, wajahku bengkak dan timbul lepuhan merah menyakitkan yang tersebar di wajahku," cerita Marlene.
"Aku telah mengalami dermatitis akut dan sekarang masih ada sedikit bengkak di bawah tulang pipiku. Kini aku mencoba untuk lebih menjaga diriku sendiri dan peristiwa ini sudah meningkatkan rasa percaya diriku," tutur Marlene.
Untuk mengobati
alergi di wajahnya, Marlene menghabiskan biaya Rp 2,4 juta. Dokter
mengatakan alergi yang dialami Marlene akibat reaksi kulitnya terhadap
bahan kimia yang disebut methylisothiazolinone.
"Aku tidak percaya ada produk yang masih menggunakan bahan kimia itu. Sekarang aku sangat berhati-hati dalam memakai kosmetik dan memastikan kalau kandungannya benar-benar mineral alami," papar Marlene seperti dilansir Daily Mail, Rabu (9/10/2013).
Methylisothiazolinone yang dikenal dengan MI dipakai untuk mengawetkan produk kosmetik dan rumah tangga, seperti tisu basah, shower gel, deodoran, dan pembersih wajah. Ahli kulit mengatakan produsen harus segera menghapus pengawet kimia MI dalam produk mereka.
Sebab, bahan kimia tersebut bisa menyebabkan ruam, benjolan, lecet, mata gatal, dan pembengkakan wajah. Pada beberapa kasus, ada wanita yang kepala dan wajahnya bengkak hingga dokter khawatir ia akan mengalami kesulitan bernapas.
Graham Johnston, dokter kulit di Leicester Royal Infirmary yang merawat Marlene mengatakan, "Kami telah menguji jenis bahan kimia yang digunakan selama bertahun-tahun dan rupanya produsen menggunakan hanya satu bahan kimia sebagai pengawet produknya."
"Saya ingin methylisothiazolinone dilarang untuk industri karena diperlukan obat anti-alergi atau bahkan obat anti-kanker untuk mengatasi reaksi dari bahan kima itu," imbuh Johnston.
Juru bicara dari perusahaan kosmetik yang digunakan Marlene mengatakan keselamatan konsumen adalah prioritas tertinggi bagi mereka. Pihaknya juga bersedia untuk mengganti semua biaya pengobatan Marlene.
sumber | wowunic.blogspot.com | health.detik.com/read/2013/10/09/104356/2382115/763/gara-gara-krim-anti-kerut-wajah-perempuan-ini-melepuh?l992205755
"Aku tidak percaya ada produk yang masih menggunakan bahan kimia itu. Sekarang aku sangat berhati-hati dalam memakai kosmetik dan memastikan kalau kandungannya benar-benar mineral alami," papar Marlene seperti dilansir Daily Mail, Rabu (9/10/2013).
Methylisothiazolinone yang dikenal dengan MI dipakai untuk mengawetkan produk kosmetik dan rumah tangga, seperti tisu basah, shower gel, deodoran, dan pembersih wajah. Ahli kulit mengatakan produsen harus segera menghapus pengawet kimia MI dalam produk mereka.
Sebab, bahan kimia tersebut bisa menyebabkan ruam, benjolan, lecet, mata gatal, dan pembengkakan wajah. Pada beberapa kasus, ada wanita yang kepala dan wajahnya bengkak hingga dokter khawatir ia akan mengalami kesulitan bernapas.
Graham Johnston, dokter kulit di Leicester Royal Infirmary yang merawat Marlene mengatakan, "Kami telah menguji jenis bahan kimia yang digunakan selama bertahun-tahun dan rupanya produsen menggunakan hanya satu bahan kimia sebagai pengawet produknya."
"Saya ingin methylisothiazolinone dilarang untuk industri karena diperlukan obat anti-alergi atau bahkan obat anti-kanker untuk mengatasi reaksi dari bahan kima itu," imbuh Johnston.
Juru bicara dari perusahaan kosmetik yang digunakan Marlene mengatakan keselamatan konsumen adalah prioritas tertinggi bagi mereka. Pihaknya juga bersedia untuk mengganti semua biaya pengobatan Marlene.
sumber | wowunic.blogspot.com | health.detik.com/read/2013/10/09/104356/2382115/763/gara-gara-krim-anti-kerut-wajah-perempuan-ini-melepuh?l992205755