Meskipun tindakan kekerasan seperti ini tidak dibenarkan, namun terkadang penundaan maupun keterlambatan jadwal penerbangan yang dialami penumpang memang sangat mengganggu dan mudah memicu emosi.
Berikut tindak kekerasan para penumpang terhadap staf maskapai penerbangan maupun pihak bandara yang terjadi beberapa waktu lalu, seperti dirangkum detik com, Selasa (29/10/2013):
Ilustrasi
Pesawat yang seharusnya terbang pukul 06.00 WIB, tidak juga terbang. Saat itu, pihak Lion Air beralasan ada kerusakan di pesawat.
Tapi yang membuat penumpang kesal, mereka diminta menunggu di dalam pesawat. SG lalu turun dari pesawat dan mendatangi petugas di bagian check-in. Ia menanyakan keberadaan duty manager Lion Air.
Namun jawaban yang ia terima dari petugas tidak memuaskan. Hingga kemudian terjadilah peristiwa pemukulan itu. Korban pemukulan lantas melaporkan insiden ini ke polisi.
Ilustrasi
Zakaria memukul pramugari Febriani saat hendak turun dari pesawat di bandara di Pangkalpinang, Babel. Peristiwa itu diawali insiden di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng saat Zakaria ditegur karena belum mematikan HP-nya, padahal pesawat sudah akan terbang.
Teguran itu diduga memicu Zakaria
melakukan pemukulan pada Febriani. Sang pramugari yang warga Ciputat,
Tangerang ini akhirnya memilih melaporkannya ke Polsek Pangkalanbaru.
Pihak kepolisian bergerak cepat. Zakaria dipanggil untuk menjalani pemeriksaan.
3. Aksi brutal pejabat daerah Papua terhadap Kepala Bandara WamenaKepala
Bandara Wamena Jufikar Pakonda dan staf ATC Edi Horas dipukuli oleh
sejumlah calon penumpang yang sebagian besar merupakan pejabat daerah
Papua. Aksi pemukulan ini dilaporkan dilakukan secara brutal.
Jufikar dan Edi dipukuli karena tak memberi tambahan waktu bagi pesawat yang hendak ditumpangi rombongan tersebut ke Wamena. Operasional bandara setiap hari sebetulnya hanya sampai pukul 16.00 WIT.
Namun rombongan meminta berangkat sekitar pukul 17.30 WIB. Meski sudah diupayakan penambahan, rupanya kru pesawat tak bersedia karena khawatir kena sanksi. Akhirnya pesawat gagal berangkat dan rombongan emosi.
Akibat pemukulan ini, Jufikar mengalami luka memar di wajah, sementara Edi luka di bagian pinggul karena ditendang dan dipukul.
Dalam penjelasannya, Jufikar menuturkan bahwa sejak awal, jam operasional Bandara Wamena memang dibatasi demi keselamatan penumpang. Cuaca di sekitar wilayah itu tak menentu sehingga pihaknya tak mau mengambil risiko.
4. Penamparan Staf Garuda Indonesia oleh Komisioner OmbudsmanInsiden
terbaru ini terjadi pada Senin (28/10) kemarin di Bandara Sultan Syarif
Kasim (SSK) II Pekanbaru. Seorang staf Garuda bernama Yana Novia
melaporkan Komisioner Ombudsman Alzaini Agus ke polisi.
Kepala Stasiun Garuda di Pekanbaru, Irawan menegaskan telah terjadi penamparan terhadap stafnya. Korban melapor ke Mapolsek Bukit Raya Pekanbaru. Pelapor menyertakan bukti foto yang menunjukkan guratan merah bekas tamparan Azlaini.
Saat dikonfirmasi, Azlaini membantah menampar staf Garuda bernama Yana Novia tersebut. Dia mengaku hanya membentak karena kesal dengan ketidakjelasan keberangkatan pesawat GA 227 yang seharusnya lepas landas pukul 07.45 WIB, Senin (28/10).
"Laporan yang mengatakan bahwa saya melakukan kekerasan atau menampar atau sejenis itu, sama sekali tidak benar," kata Azlaini saat dihubungi detikcom, Senin (28/10/2013).
"Saya hanya memarahi semua petugas di bandara yang berseragam kuning coklat dengan slayer kuning garis-garis yang mengurus proses boarding di bandara," kata Azlaini yang juga dosen Fakultas Hukum Universitas Islam Riau.
sumber | wowunic.blogspot.com | http://news.detik.com/read/2013/10/29/061931/2397932/10/4-aksi-kekerasan-penumpang-terhadap-pihak-maskapai-dan-bandara?991104topnews
Pihak kepolisian bergerak cepat. Zakaria dipanggil untuk menjalani pemeriksaan.
Bandara Wamena (detikTravel)
Jufikar dan Edi dipukuli karena tak memberi tambahan waktu bagi pesawat yang hendak ditumpangi rombongan tersebut ke Wamena. Operasional bandara setiap hari sebetulnya hanya sampai pukul 16.00 WIT.
Namun rombongan meminta berangkat sekitar pukul 17.30 WIB. Meski sudah diupayakan penambahan, rupanya kru pesawat tak bersedia karena khawatir kena sanksi. Akhirnya pesawat gagal berangkat dan rombongan emosi.
Akibat pemukulan ini, Jufikar mengalami luka memar di wajah, sementara Edi luka di bagian pinggul karena ditendang dan dipukul.
Dalam penjelasannya, Jufikar menuturkan bahwa sejak awal, jam operasional Bandara Wamena memang dibatasi demi keselamatan penumpang. Cuaca di sekitar wilayah itu tak menentu sehingga pihaknya tak mau mengambil risiko.
Staf Garuda yang diduga ditampar Azlaini Agus (foto: ist)
Kepala Stasiun Garuda di Pekanbaru, Irawan menegaskan telah terjadi penamparan terhadap stafnya. Korban melapor ke Mapolsek Bukit Raya Pekanbaru. Pelapor menyertakan bukti foto yang menunjukkan guratan merah bekas tamparan Azlaini.
Saat dikonfirmasi, Azlaini membantah menampar staf Garuda bernama Yana Novia tersebut. Dia mengaku hanya membentak karena kesal dengan ketidakjelasan keberangkatan pesawat GA 227 yang seharusnya lepas landas pukul 07.45 WIB, Senin (28/10).
"Laporan yang mengatakan bahwa saya melakukan kekerasan atau menampar atau sejenis itu, sama sekali tidak benar," kata Azlaini saat dihubungi detikcom, Senin (28/10/2013).
"Saya hanya memarahi semua petugas di bandara yang berseragam kuning coklat dengan slayer kuning garis-garis yang mengurus proses boarding di bandara," kata Azlaini yang juga dosen Fakultas Hukum Universitas Islam Riau.
sumber | wowunic.blogspot.com | http://news.detik.com/read/2013/10/29/061931/2397932/10/4-aksi-kekerasan-penumpang-terhadap-pihak-maskapai-dan-bandara?991104topnews
No comments:
Post a Comment