Tapi, tahukah Anda, bahwa ambisi terbesar dari Android awalnya adalah membuat sistem operasi untuk kamera pintar yang dapat terhubung dengan PC?
Pada April 2004 silam, pendiri Android, Andy Rubin membeberkan perusahaannya masih berdiskusi dengan investor terkait kamera pintar yang terhubung dengan Android Data Center.
Andy Rubin menjelaskan, ambisi menciptakan kamera pintar itu akhirnya buyar setelah potensi kamera digital menurun.
"Platform dan sistem operasi yang sama persis kami bangun untuk kamera, kini menjadi Android untuk ponsel," kata Rubin, dalam pertemuan puncak ekonomi di Tokyo, dilansir TechWorld, 16 April 2013.
Lima bulan kemudian, Rubin meneguhkan langkah perusahaan untuk menjadi solusi open source pada ponsel. Ketika itu, Android menjadi inti peranti lunaknya serta merekrut orang-orang berpengalaman di berbagai perusahaan teknologi, termasuk T-Mobile dan Orange.
"Akhirnya, kami memutuskan kamera digital bukan benar-benar pasar yang cukup besar," kata Rubin. "Sekarang saya mengkhawatirkan Microsoft dan Symbian, saya belum khawatir dengan iPhone."
Untungnya, saat memutuskan fokus di perangkat ponsel, Android diuntungkan dengan biaya peranti keras yang turun akibat komoditisasi, dan fokus pada pertumbuhan.
"Kami ingin sebanyak-banyaknya ponsel menggunakan Android. Jadi, alih-alih membayar US$99, US$59 bahkan US$69, kami berikan secara gratis. Karena kami tahu industri sensitif terhadap harga," katanya.
Dan, terbukti. Pada tahun 2010, pasar kamera Android hanya meraup sembilan persen di Amerika Utara dan Eropa. Sementara Android untuk ponsel terus berkembang pesat.
Tahun lalu saja, pangsa pasarnya menembus 72 persen di arena ponsel pintar. Pada Maret lalu, Google melaporkan lebih dari 750 juta perangkat Android tersebar secara global.
Meski telah sukses di perangkat mobile, misi awal Android juga terwujud. Samsung telah merilis kamera pintar Android, Galaxy Camera, bersaing dengan Nikon dan Polaroid.
Bahkan, sistem operasi milik Google ini telah berekspansi ke perangkat tablet, TV sampai lemari es.
sumber | wowunic.blogspot.com | http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/405782-pendiri-android--android-itu-awalnya-untuk-kamera
"Akhirnya, kami memutuskan kamera digital bukan benar-benar pasar yang cukup besar," kata Rubin. "Sekarang saya mengkhawatirkan Microsoft dan Symbian, saya belum khawatir dengan iPhone."
Untungnya, saat memutuskan fokus di perangkat ponsel, Android diuntungkan dengan biaya peranti keras yang turun akibat komoditisasi, dan fokus pada pertumbuhan.
"Kami ingin sebanyak-banyaknya ponsel menggunakan Android. Jadi, alih-alih membayar US$99, US$59 bahkan US$69, kami berikan secara gratis. Karena kami tahu industri sensitif terhadap harga," katanya.
Dan, terbukti. Pada tahun 2010, pasar kamera Android hanya meraup sembilan persen di Amerika Utara dan Eropa. Sementara Android untuk ponsel terus berkembang pesat.
Tahun lalu saja, pangsa pasarnya menembus 72 persen di arena ponsel pintar. Pada Maret lalu, Google melaporkan lebih dari 750 juta perangkat Android tersebar secara global.
Meski telah sukses di perangkat mobile, misi awal Android juga terwujud. Samsung telah merilis kamera pintar Android, Galaxy Camera, bersaing dengan Nikon dan Polaroid.
Bahkan, sistem operasi milik Google ini telah berekspansi ke perangkat tablet, TV sampai lemari es.
sumber | wowunic.blogspot.com | http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/405782-pendiri-android--android-itu-awalnya-untuk-kamera
No comments:
Post a Comment