Seperti dilansir News.com.au, Senin (15/4/2013), Maduro sukses meraup suara lebih unggul dari rivalnya, Henrique Capriles. Maduro memperoleh 50,66 persen, sedangkan Capriles mendapat 49,06 persen.
"Hasil ini tidak dapat diganggu gugat lagi. Rakyat telah memilih Maduro," kata Ketua KPU Venezuela Tibisay Lucena dalam jumpa pers, mengumumkan hasil pesta demokrasi.
Dalam kampanye, Maduro berjanji akan melakukan revolusi sosialis demi kesejahteraan rakyat. "Saya berjanji akan merevolusi negara," ujar dia.
Maduro Sopir Bus
Sebelum menjadi wapres untuk presiden Hugo Chavez, Maduro mengasah keterampilannya di tanah air. Ia pernah menjadi sopir bus hingga kemudian menjadi ketua serikat buruh saat bekerja di sistem metro di Caracas.
Setelah Chavez berkuasa tahun 1999, Maduro ikut andil menyusul konstitusi. Ia menjadi anggota Kongres sampai 2006, lalu menjabat sebagai Menlu. Dalam perannya sebagai Menlu, Maduro menjadi diplomat Amerika Selatan yang punya peran yang paling penting saat ketegangan Venezuela dengan AS memuncak, membuat negara itu akhirnya bersahabat erat dengan Kuba.
Pada 2011, Maduro menentang keras daftar nama pedagang obat bius asal Venezuela yang dikeluarkan Department of the Treasury Amerika Serikat, termasuk di dalamnya 4 pejabat tinggi.
Maduro juga mengecam penahanan dirinya oleh petugas Bandara John F Kennedy New York pada tahun 2006 lalu. Ia menyebut Pemerintah AS "rasis" dan "Nazi". AS juga disebut tak menghargai negara Amerika Latin. (Riz)
sumber | wowunic.blogspot.com | http://news.liputan6.com/read/561673/nicolas-maduro-eks-sopir-bus-menang-pilpres-venezuela
Dalam kampanye, Maduro berjanji akan melakukan revolusi sosialis demi kesejahteraan rakyat. "Saya berjanji akan merevolusi negara," ujar dia.
Maduro Sopir Bus
Sebelum menjadi wapres untuk presiden Hugo Chavez, Maduro mengasah keterampilannya di tanah air. Ia pernah menjadi sopir bus hingga kemudian menjadi ketua serikat buruh saat bekerja di sistem metro di Caracas.
Setelah Chavez berkuasa tahun 1999, Maduro ikut andil menyusul konstitusi. Ia menjadi anggota Kongres sampai 2006, lalu menjabat sebagai Menlu. Dalam perannya sebagai Menlu, Maduro menjadi diplomat Amerika Selatan yang punya peran yang paling penting saat ketegangan Venezuela dengan AS memuncak, membuat negara itu akhirnya bersahabat erat dengan Kuba.
Pada 2011, Maduro menentang keras daftar nama pedagang obat bius asal Venezuela yang dikeluarkan Department of the Treasury Amerika Serikat, termasuk di dalamnya 4 pejabat tinggi.
Maduro juga mengecam penahanan dirinya oleh petugas Bandara John F Kennedy New York pada tahun 2006 lalu. Ia menyebut Pemerintah AS "rasis" dan "Nazi". AS juga disebut tak menghargai negara Amerika Latin. (Riz)
sumber | wowunic.blogspot.com | http://news.liputan6.com/read/561673/nicolas-maduro-eks-sopir-bus-menang-pilpres-venezuela
No comments:
Post a Comment