Aksi ini sebagai respon atas rencana pemerintah yang akan membatasi subsidi BBM dengan opsi salah satunya menaikkan harga premium untuk mobil sebesar Rp 6.500, sementara motor dan angkutan umum tetap Rp 4.500.
"Sebenarnya BBM naik, walaupun yang naik pertamax atau premiun sama saja karena bahan pokok akan naik, seperti beras, gula dan sebagainya. Ini karena ongkos produksi akan meningkat dengan naikknya harga BBM," kata Humas Aksi, Dwi.
Hal itu disampaikan membantah aksinya untuk membela pemilik mobil. Disampaikan saat ditemui di lokasi tempat mereka menggelar aksi di depan kantor LBH Jakarta, Jalan Dipenogoro, Jakpus, Rabu (17/4/2013).
Menurut Dwi, sebetulnya yang lebih penting bukan pada jenis BBM apa yang akan naik dan perlu dibela, tapi masalah ini bersumber pada pengelolaan negara yang tidak benar.
"Kalau bicara pemerintah yang akan menaikkan BBM, maka kita bicara kepala negara. Semuanya tergantung kepada kepala negaranya, kalau benar mengelola negara maka tidak perlu sampai menaikkan BBM," tuturnya.
Ia menuturkan, Indonesia punya banyak sumber daya yang bisa dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk bangsa. Maka tinggal bagaimana pengelolaan yang baik dari pemerintah.
"Kalau kita bisa kelola kekayaan negara kita, nggak harus kita naikkan BBM. Ada banyak baturbara, emas, minyak dan lainnya. Pemerintah saat ini terlalu pro asing," kritiknya.
Aksi para mahasiswa ini sudah dimulai sejak siang sekitar pukul 13.00 WIB. Mereka membuka tenda yang dibangun dengan membentangkan terpal selebar sekitar 3x5 meter di atas 4 kayu penyangga. Aksi ini dilakukan di depan kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta.
Dalam aksi itu 3 orang mahasiswa dari Universitas Satya Negara menjahit mulutnya sambil tertidur di bawah tenda yang mereka buat, sementara sekitar 4 orang lainnya hanya menemani dan 10 orang lain berada di dalam kantor LBH.
sumber | wowunic.blogspot.com | http://news.detik.com/read/2013/04/17/180254/2223111/10/jahit-mulut-tolak-kenaikan-bbm-di-lbh-mahasiswa-bantah-bela-orang-kaya?9911012
"Kalau bicara pemerintah yang akan menaikkan BBM, maka kita bicara kepala negara. Semuanya tergantung kepada kepala negaranya, kalau benar mengelola negara maka tidak perlu sampai menaikkan BBM," tuturnya.
Ia menuturkan, Indonesia punya banyak sumber daya yang bisa dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk bangsa. Maka tinggal bagaimana pengelolaan yang baik dari pemerintah.
"Kalau kita bisa kelola kekayaan negara kita, nggak harus kita naikkan BBM. Ada banyak baturbara, emas, minyak dan lainnya. Pemerintah saat ini terlalu pro asing," kritiknya.
Aksi para mahasiswa ini sudah dimulai sejak siang sekitar pukul 13.00 WIB. Mereka membuka tenda yang dibangun dengan membentangkan terpal selebar sekitar 3x5 meter di atas 4 kayu penyangga. Aksi ini dilakukan di depan kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta.
Dalam aksi itu 3 orang mahasiswa dari Universitas Satya Negara menjahit mulutnya sambil tertidur di bawah tenda yang mereka buat, sementara sekitar 4 orang lainnya hanya menemani dan 10 orang lain berada di dalam kantor LBH.
sumber | wowunic.blogspot.com | http://news.detik.com/read/2013/04/17/180254/2223111/10/jahit-mulut-tolak-kenaikan-bbm-di-lbh-mahasiswa-bantah-bela-orang-kaya?9911012
No comments:
Post a Comment