Diberitakan Boston Globe, Selasa (16/4/2013), kabar duka itu diterima Norden saat sedang membereskan toko.
"Ibu, saya terluka cukup parah," ujar anaknya lewat sambungan telepon seperti ditirukan Norden. Saat itu, sang anak sedang berada di dalam ambulans untuk dibawa ke Beth Israel Deaconess Medical Center.
Dalam perbincangan telepon itu, sang anak bercerita kakinya terkena luka bakar. Saat kejadian, dia sedang bersama kakaknya, namun setelah ledakan tak tahu di mana keberadaannya.
Dua jam setelah telepon itu, Norden kemudian mendapat kabar, kedua anaknya harus diamputasi kakinya dari lutut ke bawah. Satu anak dirawat di Beth Israel Deaconess, satu lagi dirujuk ke Brigham and Women’s Hospital.
"Saya tak pernah membayangkan dalam mimpi terburuk saya ini bakal terjadi," cerita Norden yang menggunakan kaos kaki beda warna karena saking paniknya ke rumah sakit.
"Saya merasa sangat sakit. Saya rasa bisa pingsan," ujarnya sambil meneteskan air mata.
Norden belum bisa bertemu kedua anaknya karena belum diperbolehkan dokter.
Norden punya lima anak. Yang menjadi korban adalah anak pertama dan kedua. Sang kakak berusia 33 tahun tinggal di Stoneham, sementara adiknya punya rumah di Wakerfield. Keduanya adalah pencari ikan. Norden tak berkenan memberikan informasi nama kedua anaknya tersebut.
(mad/nrl)
sumber | wowunic.blogspot.com | http://news.detik.com/read/2013/04/16/162659/2221812/1148/kisah-2-kakak-beradik-yang-kehilangan-kaki-saat-nonton-maraton-boston?991101mainnews
Dalam perbincangan telepon itu, sang anak bercerita kakinya terkena luka bakar. Saat kejadian, dia sedang bersama kakaknya, namun setelah ledakan tak tahu di mana keberadaannya.
Dua jam setelah telepon itu, Norden kemudian mendapat kabar, kedua anaknya harus diamputasi kakinya dari lutut ke bawah. Satu anak dirawat di Beth Israel Deaconess, satu lagi dirujuk ke Brigham and Women’s Hospital.
"Saya tak pernah membayangkan dalam mimpi terburuk saya ini bakal terjadi," cerita Norden yang menggunakan kaos kaki beda warna karena saking paniknya ke rumah sakit.
"Saya merasa sangat sakit. Saya rasa bisa pingsan," ujarnya sambil meneteskan air mata.
Norden belum bisa bertemu kedua anaknya karena belum diperbolehkan dokter.
Norden punya lima anak. Yang menjadi korban adalah anak pertama dan kedua. Sang kakak berusia 33 tahun tinggal di Stoneham, sementara adiknya punya rumah di Wakerfield. Keduanya adalah pencari ikan. Norden tak berkenan memberikan informasi nama kedua anaknya tersebut.
(mad/nrl)
sumber | wowunic.blogspot.com | http://news.detik.com/read/2013/04/16/162659/2221812/1148/kisah-2-kakak-beradik-yang-kehilangan-kaki-saat-nonton-maraton-boston?991101mainnews
No comments:
Post a Comment